aceh lon sayang

Minggu, 30 Oktober 2011

MORFOLOGI


BAB 3
MORFOLOGI

Morfologi adalah: bagian dari kata bahasa yang membicarakan bentuk kata. Kesatuanyang lansung membina kalimat pekerjaan mereka dan memuaskan tidak dapat di pecah lagi, sedangkan unsur pekerjaan dan memuaskan masih dapat di pecah lagi menjadi kerja dan pe-an serta puas dan me-kan. Unsur-unsur kerja dan puas dapat pula membina kalimat seperti:
-Kerja itu belum selesai
-Saya belum puas

A.      Morfem   :
Morfem adalah : kesatuan yang ikut serta dalam pembentukan dan yang dapat dapat dibedakan artinya.
Dalam bahasa Indonesia terdapat dua macam morfem yaitu:
  1. Morfem  dasar atau morfem bebas disebut kata dasar seperti: kerja puas, puas, bapa, kayu, rumah, tidur, bangun, sakit, pendek dan lain-lain.
  2. Morfem terikat di sebut imbuhan seperti: pe,-an, pe-an, ter-, ber-, me-.
B.       Alomarf
Alomarf atau ilmu fariasi bentuk dari suatu morfem disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang dimasukinya. Dalam merealisasi morfem-morfem pada suatusaat mengalami variasi atau imbuhan bentuk. Misalnya morfem ber- dalam bahasa Indonesia memiliki berbagai bentuk berikut.
ber
be-
bel-
berlayar
bekerja
belajar
bersatu
berambut

bergirang
beruang

berdiri
berakit



Alamorf adalah: bila ber- memasuki lingkungan kita yang mengandung fonem [r] dalam suku kata pertama, maka fonem [r] dalam morfem ber- ditinggalkan. Dalam suatu kesempatan unsure [r] berubah menjadi [I].

C.      Morfem terikat
Morfem terikat dalam kata bahasa Indonesia dapat terbagi menjadi 4 macam berdasarkan tempat terikatnya pada sebuah morfem dasar.
  1. Prefiks (awalan)          : per-, me-, ter-, di-, dll
  2. Infiks (sisipan)            : -el-, -er-, -em-
  3. Sufiks (akhiran)           : -an, -kan, -i
  4. Konfliks (imbuhan)     : gabungan dua morfem atau lebih. Ketika morfem tersebut bersama-sama membentuk suatu kesatuan arti.


D.      Marfem bebas dan kata
Suatu morfem sudah merupakan kata. Konsep tentang kata tidak saja meliputi semua bentuk gabungan morfem.
Berikut ini pembagian kata berdasarkan.

1.    Kata dasar
2.    Kata berimbuhan
3.    Kata ulang
4.    Kata majmuk

Kata yaitu kesatuan-kesatuan yang terkecil diperoleh sesudah sebuah kalimat dibagi atas bagian-bagiannya Dan yang mengandung suatu ide.





E.       Nasalisasi
Nasalisasi adalah proses mengubah atau memberi nasal pada fonem-fonem. Setiap fonem yang dinasalkan harus mengambil nasal yang nomorgan artinya nasal yang mempunyai artikulator dan titik artikulasi yang sama seperti fonem yang dinasalkan itu.
Contoh:
            P dan b mengambil nasal n (sama-sama bilabial)
            T dan d mengambil nasal n (sama-sama dental).

Nasalisasi memenuhi ketentuan-ketentuan berikut.
  1. Nasalisasi berlangsung atas dasar homorgen
  2. Dalam nasalisasi konsonan bersuara takluluh konsonan bersuara di luluhkan .
  3. Nasalisasi hanya berlangsung pada kata-kata dasar
  4. Fonem y,r,i dan w mengalami proses nasalisasi.
















KESIMPULAN

*      Morfologi adalah : bagian dari tata bahasa yang membicarakan tentang bentuk kata.

*      Adapun yang termasuk kedalam bentuk kata morfologi ialah : mofel, alomarf, morfen, terikat, morfen bebas dan kata analisasi. 







































 
DAFTAR PUSTAKA
Chair, Abdul, 1997. Tata bahasa prastis bahasa Indonesia Jakarta rineka cipta

WJS. Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: BP, 1975.

Mustafa syarif. Administrasi Pendidikan. PT. Paryu Barkan, Jakarta: t.t.

Rani Supratman Abdul, 1996.  iktisar sastra Indonesia. Bandung : pustaka setia

0 komentar:

Posting Komentar